Learning by Selling / Trading

contact:mh.yunianto@gmail.com
Rahasia Top 10 Besar Google


Pembaca, diam-diam persaingan antar produk open source begitu ketat. Ini terlihat dari banyaknya produk Open Source yang bertebaran. Kualitasnya? tidak perlu diragukan. Mereka dihasilkan oleh tangan-tangan emas yang berpengalaman di bidangnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebuah majalah Komputek menurunkan Editor's Choice Award versi majalah linuxjournal.com. Award ini dilakukan dengan meminta para vendor untuk menominasikan produk yang mereka rilis. Kemudian nominasi itu diramu dengan pilihan editor. Alhasil, terpilihlah produk terbaik dari yang terbaik untuk kategori berikut :


Linux Distribution - Ubuntu 6.06

Ubuntu mengusung daftar panjang fitur dan pilihan desain yang menjadikan rekomendasi distro ini laik mendapat penghargaan (sampai Bill Gates pun merekomendasikan :) :) ) . Mudah diinstal, memiliki repository software sangat banyak , stabil dan user friendly, secara default ia memproteksi pengguna agar tidak harus selalu LOGIN sebagai ROOT dan banyak lagi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi secara dominan adalah Ubuntu memikat dan meraup banyak perhatian dibanding distro lain sejak dirilis. Diakui atau tidak, Ubuntu merupakan distro yang begitu populer.
Sekalipun demikian, kompetisi begitu ketat hingga daftar distro yang laik disebutkan semakin panjang. Kita patut bersyukur lantaran kita disuguhi sekian banyak pilihan distro. Novell SUSE Linux Enterprise 10 adalah distro komersial paling komprehensif saat ini. Sementara Linspire menjadi ultimate distribution berorientasi desktop bagi pemula, meski Xandros menghadirkannya dengan meminta bayaran. Gentoo menjadi definitive compile-it-yourself distribution karena untuk menjalankan distro ini kita harus mengompilasi.
Sementara Debian patut mendapatkan aplus panjang, khususnya lantaran banyak distro ternama, termasuk Ubuntu/Kubuntu, Linspire, Xandros,MEPIS, Knoppix dan banyak lagi berbasis Debian.

Distro ini pilihan tepat bagi mereka yang ingin membuat custom appliance. Tidak ketinggalan juga Damn Small Linux lantaran ia adalah salah satu dari sekian distro yang mampu berjalan di hardware tua. Lepas dari hal di atas, keputusan tetap bulat bahwa Ubuntu 6,06 paling laik menyandang Editor's Choice.

sumber : tabloid basictek

Baca Selanjutnya...

Linux merupakan sistem operasi yang fleksibel, dalam arti Linux bisa bekerja sendiri sebagai PC standalone, maupun sebagai workstation yang bisa bekerja sama dalam sebuah jaringan komputer. Bahkan bisa sebagai server merangkap workstation atau PC Client. Ini semua bisa dilakukan secara bersama-sama dalam satu PC.

Struktur Disk dan Partisi Harddisk
Pengertian tentang hardisk tidak hanya melulu mengenai sektor.Sektor merupakan bagian unit data terkecil dari harddisk, ukurannya adalah 512 bytes. Sektor pada hard disk ditandai dengan nomor dari 0 sampai dengan n-1.Sektor pertama, misalnya nomor 0, disebut juga dengan MBR (Master Boot Record), berisi antara lain tabel partisi. Sebagaimana sebutannya tabel ini berisi informasi mengenai partisi yang ada pada harddisk. Berisi maksimal 4 entry dibagi dalam 4 partisi yang disebut dengan partisi primer (primary partitions). Setiap entry pada tabel partisi berisi bermacam informasi, terutama nomor sektor saat dimulainya partisi, nomor akhir sektor dan juga type partisi. Biasanya type partisi berisi spesifikasi dari sistem file. Setiap sistem operasi mengenalinya, namun tidak selain itu.

Sebagai contoh, Windows menganggap setiap partisi yang dinyatakan sebagai FAT (File Allocation Table) pastilah berisi sistem file FAT. Ini berbeda dengan LINUX, kita dapat meletakkan sistem file ext2 pada partisi berlabel FAT dan melakukan setting tanpa masalah, jika Windows mungkin sudah crash.

Pada Windows, partisi pendek ini menjadi drive. Tapi ada bentuk khusus yang bisa menjadi partisi primer menjadi partisi sekunder atau partisi tambahan (extended partitions).


Partisi Tambahan (Extended Partitions)
Hanya ada 1 (satu) partisi sekunder pada setiap hard disk. Kehadiran partisi sekunder ini karena bermacam-macam alasan, pada dasarnya agar bisa mempartisi hard disk yang berkapasitas besar menjadi lebih dari 4 partisi. Kemudian, karena keterbatasan program fdisk pada DOS / Windows yang hanya bisa membuat 1 partisi primer pada setiap hard disk.
Keterbatasan Windows yang lain adalah: pada saat Windows 95 pertama kali diluncurkan, ternyata FAT16 tidak bisa mengatasa masalah kehadiran hard disk berkapasitas lebih dari 2 GB, pada saat itu harddisk berkapasitas lebih dari 2 GB sudah ada, sejak saat itulah digunakan partisi sekunder. Kehadiran FAT32 memperbaiki kelemahan tersebut.

Aturan Penamaan Disk dan Partisi
Penamaan disk dan partisi pada windows dan linux sangat berbeda. Perbedaan mendasar terletak pada kenyataan bahwa Windows tergantung pada bentuk partisi yang mengalokasikan huruf pada drive. Sedangkan linux tergantung pada posisi disk dalam jalurnya (IDE, SCSI) dan pada partisi setiap disk, namun tidak mengambil bentuk partisi dalam perhitungan keseluruhan.

Sistem File pada Linux
Sistem File pada Linux (ext2) sebagaimana Sistem File UNIX lainnya, tidak mengenal istilah drive seperti pada DOS atau Windows (contoh: Drive C:, Drive D: dan seterusnya). Sistem File Linux menggunakan sistem hierarki dan penyatuan (direktory dalam directory) yang memperlakukan semua file, directory dan device driver (termasuk disk drive, Floppy Disk dan CD-ROM Drive) sebagai file. Sistem File Linux / UNIX mendukung nama file sebanyak 256 karakter, tidak termasuk tanda simbol dan tanda kutip kecuali titik (.), dan tanda Minus (-). Tanda titik dapat digunakan berkali-kali dalam satu nama file, contoh :
ini.nama.file

Semua perintah di Linux bersifat Case-Sensitive (huruf besar dan kecil diartikan berbeda) dan menggunakan tanda / (slash) untuk menyatakan sebagai Directory. Ini berbeda dengan DOS/Windows yang menggunakan tanda \ (backslash).

Susunan hirarki dalam Sistem File UNIX/Linux adalah sebagai berikut :
  • / : direktori root
  • /bin : berisi file-file perintah dasar dalam bentuk biner
  • /boot : berisi file-file dan informasi yang dibutuhkan dalam proses booting awal
  • /dev : berisi file-file perangkat pengendali (device driver)
  • /etc :berisi file-file tambahan yang rata-rata adalah untuk administrasi dan konfigurasi sistem
  • /home : direktori untuk pengguna (user) linux
  • /lib : berisi file-file kepustakaan (library)
  • /sbin : berisi file-file untuk superuser atau root dan file biner untuk startup sistem
  • /tmp : berisi file-file sementara / temporer
  • /usr : berisi file dan direktori untuk perintah tambahan baik dalam bentuk biner maupun script
  • /var : berisi file-file variabel (misalnya spooling untuk sistem, pencetak, mail) dan juga berisikan log
Penamaan Partisi pada Linux
Linux menggunakan lebih banyak metode logika untuk penamaan partisi. Pertama, tidak diletakkan pada account type partisi yang mungkin Anda punyai. Kedua, penamaan pada partisi tergantung pada disk mana ditempatkan. Untuk jelasnya seperti ini :
  • Primary Master dan Primary Slave pada peralatan IDE, tanpa membedakan apakah mereka hard disk, CD-ROM atau lainnya, masing-masing disebut dengan /dev/hda dan /dev/hdb
  • Pada interface kedua, masing-masing disebut dengan /dev/hdc dan /dev/hdd untuk master dan slave
  • Jika komputer Anda menggunakan peralatan IDE lainnya,misalnya kartu suara IDE, maka disebut dengan /dev/hde, /dev/hdf dan lain-lainnya
Partisi dinamai dengan nama sesudah disk atau di mana ditemukannya. Misalnya, partisi pada disk primary master IDE:
  • Partisi Primer dinamai dengan /dev/hda1 sampai dengan /dev/hda4 , jika ada
  • Partisi logika, dinamai dengan /dev/hda5, /dev/hda6 dan lain-lain tergantung pada tabel partisi logika
Sumber : buku Tip Dasar Pengoperasian dan Trik Setting Jaringan: R.Kresno Aji - Elex Media

Baca Selanjutnya...

Boot-up
Setelah menyalakan komputer, akan keluar serangkaian diagnosis yang berjalan dengan cepat.Jika pada saat diagnosis terdeteksi kesalahan, kita masih dapat mencapai prompt (setiap distribusi berbeda tampilannya), dan kira-kira tampilannya sebagai berikut :

Linux Kernel 2 6.28
hostname login:

Untuk mengetahui proses diagnosis digunakan perintah dmesg setelah kita masuk ke dalam sistem. Jika Anda menginginkan agar dapat masuk ke dalam sistem, anda harus mengisi nama login dan password-nya dengan BENAR.
Jika kita LOGIN sebagai ROOT, prompt yang muncul adalah lambang #, contoh :
[root@linux]#
Jika kita LOGIN sebagai pengguna biasa, yang muncul adalah lambang $, contoh :
[anto@linux]$

Pada umumnya, format prompt dalam Linux adalah sebagai berikut :
[username@hostname]# ------> untuk prompt Superuser / root
[username@hostname]$ ------> untuk user biasa

Penggunaan User yang Berbeda
Tidak seperti DOS, Linux mempunyai mekanisme keamanan yang terintegrasi, setiap user (pengguna) mempunyai hak tersendiri. File dan direktori mempunyai jenis hak akses yang berbeda. Beberapa file tidak dapat diakses oleh user (pengguna) biasa dan hanya user (pengguna) dengan nama login root yang mempunyai wewenang penuh (ini disebut sebagai Administrator System, dan jika Anda mengerjakan di PC Anda sendiri, semestinya Anda juga yang akan menjadi root atas mesin Anda). Hal ini berlainan dengan DOS yang mengijinkan semua user untuk mengakses seluruh isi harddisk Anda.

Perintah-Perintah Dasar (LINUX / Unix Commands)
1.Mengubah Password
Untuk mengubah password,Anda bisa mengetikkan perintah:
[anto@linux]$ passwd
NEW UNIX password :

Sistem akan meminta konfirmasi sekali lagi untuk memastikan Anda telah mengetikkan password baru Anda dengan benar.

Retype new UNIX password:
passwd: all authentication tokens updated succesfully

2.Fasilitas Bantuan
Anda tidak usah takut untuk melakukan eksperimen, bermain dan mencoba sendiri sistem Linux Anda. Anda bisa memperoleh bantuan dengan mengetikkan pada prompt manakala mengalami kesulitan.
[anto@linux]$ help
atau jika Anda ingin mendapatkan info tentang suatu perintah tertentu, ketikkan :
[anto@linux]$man command

3.Keluar dari Shell
Untuk keluar dari prompt Shell, menuju ke login prompt Anda bisa mengetikkan perintah:
[anto@linux]$ exit

4.Mengenal User Aktif
Pada Linux terdapat perintah untuk mengenali identitas user yang sedang aktif. Untuk mengetahui siapa saja yang sekarang ini sedang login di mesin Anda, berikan perintah :
[root@linux~]# who

5. Mematikan / Shutdown
Hindari mematikan komputer atau mereset komputer secara langsung, tanpa melakukan proses shutdown , karena kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan pada filesystem. Jika Anda menggunakan account root (account superuser) pada berbagai mesin UNIX. Anda dapat melakukan shutdown dengan menjalankan perintah :
[root@localhost] $ halt
ATAU
[root@localhost] # init 0
ATAU
[root@localhost] # shutdown -h halt now

bersambung ...



Sumber : buku Tip Dasar Pengoperasian dan Trik Setting Jaringan: R.Kresno Aji - Elex Media

Baca Selanjutnya...

Artikel ini menjelaskan bagaimana cara mengkonfigurasikan proxy server anda untuk membatasi bandwidth download atau incoming traffic.

A. Konfigurasi Manajemen Bandwidth di Squid

Berikut langkah-langkah pengkonfigurasian manajemen bandwidth di squid:

  1. Pertama-tama periksa apakah squid telah berjalan di server dan telah dikonfigurasi sebagai mesin proxy server.
  2. Sebelum memulai memanajemen bandwidth di squid, kita jelaskan dulu komponen-komponen manajement bandwidth di squid

delay_pools

Opsi ini untuk menspesifikasi berapa jumlah pool yang digunakan untuk membatasi jumlah bandwidth dari ACL. Opsi ini akan dirangkaikan bersama opsi delay_class dan delay_parameters yang akan dibahas di bawah ini.

delay_class

Opsi ini menspesifikasikan kelompok dari masing-masing pool yang telah didefinisikan pada opsi delay-pools.
Ada tiga class yang didukung Squid, antara lain:·

class 1:

Semua akses dibatasi dengan single bucket, artinya hanya bisa mendefinisikan overall bandwidth untuk suatu ACL saja, tidak bisa mendefinisikan bandwidth dengan lebih mendetail·

class 2:

Semua akses dibatasi dengan single agregate dengan dua parameter bandwidth. Parameter pertama mendefinisikan berapa bandwidth maksimal yang didapatkan ACL, parameter kedua mendefinisikan berapa bandwidth overall untuk ACL yang spesifik yang ada pada network tersebut.·

class 3:

Kelompok yang definisi bandwidth-nya paling mendetail. Parameter pertama mendefinisikan berapa bandwidth maksimal yang didapatkan ACL, parameter kedua mendefinisikan berapa bandwidth normal yang didapatkan ACL secara umum, dan parameter yang ketiga adalah mendefinisikan bandwidth yang didapatkan ACL jika mengakses ACL-ACL tertentu yang spesifik, misalnya file mp3.

delay_parameters

Opsi ini menspesifikasikan rumus bandwidth yang akan didapatkan oleh ACL yang akan memasuki delay_pool. Misalnya ada entry berikut ini pada delay_parameters:

delay_parameters 1 -1/-1 2100/4000

Angka 1 berarti rumus ini berlaku untuk pool 1. Angka -1/-1 berarti bandwidth maksimal yang diberikan Squid adalah tidak terbatas untuk pool ini. Angka 2100/4000 berarti bandwidth yang didapatkan oleh ACL setelah masuk ke pool ini. Angka ini berada dalam kelipatan 8 b, sehingga untuk mendapatkan nilai bandwidth yang sebenarnya harus dikalikan delapan. Angka 2100 adalah bandwidth yang didapatkan ACL pada masa-masa normal. Jika dikalikan 8, maka bandwidth normal yang akan didapatkan ACL sekitar 18 Kbps. Angka 4000 adalah bandwidth maksimal yang didapatkan ACL pada masa-masa jalur sedang kosong. Jika dikalikan 8, maka bandwidth yang didapatkan sekitar 32 Kbps.

delay_access

Opsi ini mendefinisikan siapa-siapa ACL yang akan dimasukkan ke pool tertentu untuk mendapatkan “perlambatan” bandwidth. Bentuk umumnya adalah seperti ini:

delay_access 1 allow labprog

Opsi di atas berarti kita memasukkan ACL labprog ke dalam pool 1.

  1. Jika sudah mengerti komponen-komponen delay pool, kita mulai konfigurasi delay pool .

B. Contoh Kasus

Di umpamakan kita mempunyai bandwidth dari ISP sebesar 512kb, dan kita membuat rule seperti berikut ini:- Batas kecepatan koneksi overall adalah 256 Kbps. per-network adalah 64 kbps. Sedangkan per-user/host dibatasi 2 Kbps jika digunakan untuk download file bertipe exe, mp3, vqf, tar.gz, gz, rpm, zip, rar, avi, mpeg, mpe, mpg, qt, ram, rm, iso, raw, dan wav. Jika tidak, maka koneksi perhost HANYA mengikuti aturan per-Network saja.

Penyelesaian:

Edit file /etc/squid/squid.conf

#vi /etc/squid/squid.conf

Lalu tambahkan contoh konfigurasi ini:# Maksimum download dibatasi 2 MB# Sebelum kita melakukan pembatasan, kita perlu mendefinisikan ACL network # # yang kita perlukan terlebih dahulu. ACL yang didefinisikan pada host bridge # seperti di bawah ini:

acl lokal src 192.168.1.0/24

# Kemudian kita membatasi maksimum download dengan tag di bawah ini:# Batas kecepatan koneksi overall adalah 256 Kbps. per-network adalah # 64 kbps. Sedangkan per-user/host dibatasi 2 Kbps jika digunakan untuk # download file bertipe exe, mp3, vqf, tar.gz, gz, rpm, zip, rar, avi, # mpeg, mpe, mpg, qt, ram, rm, iso, raw, dan wav. Jika tidak, maka # koneksi perhost HANYA mengikuti aturan per-Network saja.

acl filegede url_regex -i \.exe

acl filegede url_regex -i \.mp3

acl filegede url_regex -i \.vqf

acl filegede url_regex -i \.gz

acl filegede url_regex -i \.rpm

acl filegede url_regex -i \.zip

acl filegede url_regex -i \.rar

acl filegede url_regex -i \.avi

acl filegede url_regex -i \.mpeg

acl filegede url_regex -i \.mpe

acl filegede url_regex -i \.mpg

acl filegede url_regex -i \.qt

acl filegede url_regex -i \.ram

acl filegede url_regex -i \.rm

acl filegede url_regex -i \.iso

acl filegede url_regex -i \.raw

acl filegede url_regex -i \.wav

# Kita buat dulu ACL untuk mendefinisikan file-file di atas dengan menggunakan # regularexpression. Kemudian kita mendefinisikan 2 delay pool untuk# menampung bandwidth.# Satu pool masuk dalam kategori class 2 untuk mendefinisikan aturan overall # 256 Kbps dan per-network 64 Kbps. Satu pool lainnya masuk kategori class 3 # untuk mendefinisikan aturan tambahan jika user mendownload file-file yang #didefinisikan dalam ACL url_regex dengan bandwidth maksimal 2 Kbps.

delay_pools 2

delay_class 1 3

delay_parameters 1 32000/32000 8000/8000 250/250

delay_access 1 allow lokal filegede

delay_access 1 deny all

delay_class 2 2

delay_parameters 2 32000/32000 8000/8000

delay_access 2 allow lokal

delay_access 2 deny all

Jika sudah selesai, simpan hasil konfigurasi dan restart squid

#/etc/init.d/squid restart

Sumber : Pelatihan SysAdmin Jardiknas 2007

Baca Selanjutnya...


Pertama kali aku mengenal Speedy pada saat aku mendapat job (side job) oleh sebuah SMP N di daerah Manyaran Semarang dimana aku pernah mengajar di sana pada tahun 2005-2006. Mungkin termasuk masih awal-awal Speedy masuk di Semarang. Saat itu aku dan 2 orang anggota tim ku melakukan instalasi Lab Komputer di sana agar bisa semuanya mengakses internet (20 unit + 1 unit komputer di perpustakaan), dengan menggunakan modem ADSL 1 port ethernet merk Speedstream SIEMENS (waktu itu belum free untuk pendidikan seperti sekarang) aku berhasil melakukan instalasi jaringan LAN dengan terkoneksi ke SPEEDY. Dengan menggunakan paket Quota 1 GB (Time Based belum nongol), yaitu dengan paket Speedy Personal. Aku menggunakan Server Linux dengan distro Debian Woody. Awal aman-aman saja, namun pada tagihan bulan pertama, kalo biasanya Orang Padha complain karena "Tagihan yang Membengkak", kalo tagihan SMPN ini ternyata sudah "dibayarin" orang/pihak lain? Lho kok bisa? Iya ternyata karena ID account member SMP ini adalah eks punya member sebuah perusahaan yang baru saja discontinyu / keluar dari keanggotaan dan otomatis pada saat pertengahan bulan pergantiannya, sehingga SMP diuntungkan Horee..tq Speedy.
Selanjutnya memang koneksi Speedy lumayan cepat, walaupun kalo kita Throughput Test Connection Real nya nggak sampe 384 Kbps tapi ya lumayan cepat memang. Kemudian 6 bulan setelah itu nggak ada masalah dengan koneksi Speedy, paling hanya modem Siemens nya yang sempat jebol ! (sudah diganti oleh vendor).
Kemudian baru beberapa bulan ini saya juga langganan sendiri Speedy, mumpung ada Free Modem Corega Gratis tis...lumayan, aku pake paket Time Based 200 ribu paket 50 jam ,kalo boleh usul sich sama Telkom Speedy , biar pelanggan barunya tambah bejibun lagi, Time Based nya disesuaikan dengan jumlah pemakaiannya, misal pake sebulan cuma 35 jam, maka jangan dihitung tetap 200 ribu, gimana Mr.CEO Telkom setuju apa nggak? (karena saya dengar akhir September 2007 tarif Speedy mau naik lagi nggak diskon lagi sampe 60an % ? Kados pundi konco-konco sesama pelanggan Speedy ? setuju?

Kulo Tiyang Jawi Tengah
Mr.Y

Baca Selanjutnya...

Pendahuluan

Setelah memahami konsep sistem operasi jaringan dan anda telah menentukan sistem operasi mana yang akan digunakan sebagai sistem operasi jaringan, maka berikutnya adalah menginstalasi sistem operasi jaringan dengan Sistem Operasi Linux Redhat 9.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan instalasi sistem operasi Redhat 9 berbasis GUI (Graphical User Interface) diantaranya adalah sebagai berikut :

a)Pemilihan Versi Redhat

Karena terdapat varian Redhat maka perlu dipilih varian mana yang akan digunakan. Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan sistem dan kemampuan hardware. Dengan memilih sistem operasi yang sesuai akan menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi pekerjaan

b)Pemilihan mode instalasi

Mode instalasi berbasis grafik (GUI) mempunyai tampilan yang menarik dengan menu yang user friendly seperti pada menu-menu program berbasis Microsoft Windows tetapi mode ini memerlukan dukungan hardware yang bagus.Jika hardware yang digunakan kurang mendukung dapat dipilih mode text untuk mempercepat proses instalasi

c)Pemilihan metode instalasi

Redhat Linux menyediakan beberapa cara instalasi yaitu dengan CD-ROM, melalui hard disk, Melalui NFS, FTP maupun HTTP. Proses instalasi melalui CD-ROM dan hard disk lebih baik karena lebih mudah dan cepat.

d)Penomoran TCP/IP
Setelah peserta diklat melakukan instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dengan benar, kemudian dapat mengeceknya apakah sistem operasi yang telah diinstal dapat bekerja sesuai dengan yang diiginkan.


Proses Instalasi

Proses instalasi yang akan dijelaskan disini menggunakan CD-ROM sebagai file master Redhat Linux 9 yang terdiri dari 3 CD. Proses ini dipilih karena lebih sering digunakan dan persiapan yang dilakukan cukup mengubah setting bios pada boot sequence dengan menempatkan CD-ROM pada urutan pertama. Untuk melakukan pengaturan BIOS tekan tombol Delete pada keyboard pada saat komputer pertama kali booting sehingga muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 1.Menu Pengaturan BIOS Komputer


Pilihlah menu Advanced BIOS Features sehingga akan muncul tampilan setting BIOS sebagai berikut :


Gambar 2. Tampilan Mengatur Boot dari CD

Setelah melakukan setting BIOS masukkan CD #1 Master Linux Redhat 9 lalu komputer di restart sehingga komputer akan booting dari CD-ROM. Setelah komputer booting dari CD, maka akan muncul menu tampilan pemilihan mode instalasi seperti gambar di bawah :



Gambar 3. Menu Pilihan Mode Instalasi

Pilihlah mode install Red Hat Linux in Graphical mode dengan menekan tombol di keyboard. Komputer akan memunculkan menu pilihan untuk mendiagnosis CD master Linux Redhat 9 apakah kondisinya baik atau tidak. Jika anda tidak ingin melakukan diagnosis pilih [Skip] untuk melanjutkan proses instalasi.





















Gambar 11. Menu Pilihan Chek CD













Gambar 12. Menu Proses Cek CD





Komputer akan mengecek hardware komputer dan mendeteksi secara otomatis periperal yang digunakan. Dan setelah selesai akan muncul menu Welcome screen sebagai berikut :









Gambar 13. Tampilan Selamat Datang pada Instalasi Redhat 9
Pilih tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi sehingga akan muncul menu pilihan bahasa sebagai berikut :

















Gambar 14. Pemilihan Bahasa





Pilih bahasa untuk proses instalasi yang familiar (English) lalu tekan tombol Next sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut:









Gambar 15. Pemilihan Konfigurasi Keyboard





Pilih konfigurasi keyboard yang sesuai (U.S. English) lalu tekan tombol Next













Gambar 16. Pemilihan Konfigurasi Mouse





Pilih mouse sesuai dengan mouse anda lalu tekan tombol Next untuk melanjutkan instalasi. Setelah itu akan muncul tampilan untuk menu pilihan instalasi.













Gambar 17. Pemilihan Instalasi atau Upgrade





Jika komputer yang akan diinstal belum mempunyai sistem operasi Linux Redhat sebelumnya maka pilih Install, jika sudah terdapat sistem operasi Linux Redhat versi sebelumnya dapat dipilih Upgrade maupun Install lalu tekan tombol Next









Gambar 18. Pemilihan Kustomasi Instalasi





Pilih menu pilihan jenis instalasi yang ingin dilakukan dalam hal ini tentu saja Server atau Custom.













Gambar 19. Partisi Hard Disk





Pilih menu Automatically Partition untuk melakukan partisi secara otomatis atau Manually partition With Disk Druid jika diinginkan partisi secara manual.













Gambar 20. Partisi Hard Disk Secara Otomatik





Jika dipilih menu Automatically Partition maka akan muncul tampilan seperti di atas. Pilih menu Remove all Linux partition atau yang lain sesuai kebutuhan. Jika hard disk masih kosong dan belum dipartisi maka Redhat akan melakukan partisi.









Gambar 21. Partisi Hard Disk Secara Manual









Jika anda memilih partisi secara manual akan tampak seperti pada gambar di atas.





Gambar 22. Partisi Hard Disk Secara Otomatis





Untuk menambah partisi jika diinginkan dapat dilakukan dengan memilih menu add partition.









Gambar 23. Boot Loader





Boot loader merupakan software yang pertama kali dijalankan ketika komputer pertama kali dinyalakan. Software ini berfungsi pada saat loading dan transfer control untuk mengoperasikan sistem kernel software.Pengaturan boot loader mempunyai peranan yang penting jika komputer yang akan diinstal mempunyai sistem operasi lain maka kita dapat memilih booting dengan sistem operasi yang mana.Redhat 9 menyediakan dua software boot loader yaitu GRUB dan LILO.





Gambar 24. Konfigurasi Jaringan





Sistem operasi Redhat Linux memerlukan setting konfigurasi jaringan. Program instalasi secara otomatis akan mendeteksi jenis network device yang sesuai. Selanjutnya masukkan alamat IP dan netmask. Di sini terdapat pilihan secara otomatis melalui DHCP atau secara manual.













Gambar 25. Pengaturan IP Address Secara Manual





Pengaturan IP Address harus disesuaikan dengan desain jaringan yang akan dibuat sehingga pengaturannya dapat dilakukan kemudian pada saat pengaturan jaringan.









Gambar 26. Konfigurasi Firewall untuk Keamanan









Untuk meningkatkan keamanan komputer pada network, Redhat Linux menyediakan Firewall Protection. Kita dapat memilih tingkat keamanan yang diiginkan seperti pada gambar di atas.Di sini disediakan 3 tingkat keamanan yaituHighTingkat keamanan ini hanya membolehkan koneksi sesuai dengan default setting sehingga hanya dapat melakukan koneksi dengan DNS replies dan DHCPMediumTingkat mediium memberikan batasan-batasan koneksi terhadap source tertentu dalam sistem.No FirewallPemilihan tingkat keamanan No Firewall dapat dilakukan jika yakin bahwa sistem berada dalam jaringan yang dapat dipercaya.









Gambar 27. Pemilihan Bahasa





Pilihlah bahasa yang akan digunakan









Gambar 28. Pengaturan Waktu





Pengaturan waktu harus dilakukan agar waktu yang ditunjukkan pada komputer sesuai dengan tempat dimana komputer diletakkan. Setelah pengaturan waktu selesai dilakukan maka akan muncul tampilan sebagai berikut :













Gambar 29. Pengaturan Password Root





Setelah proses instalasi maka akan muncul setting pasword root (administrator jaringan). Pada proses ini diperlukan pengaturan pasword root (administrator). Proses ini sangat penting di dalam sistem operasi jaringan karena hanya pada level inilah hak akses total dapat dilakukan.Disamping root, dapat juga ditambahkan user yang dapat menggunakan sistem ini dengan pasword sebagai user.













Gambar 30. Autentifikasi Pengguna
Sumber : Modul Pembelajaran Produktif SMK - TI ( TKJ)

Baca Selanjutnya...

Better Late than Never...., Lebih baik telat daripada Tidak Sama sekali....wah kuberanikan diriku untuk mengikuti kompetisi Web Blog Contest oleh UNIKA dan Telkom ini. Tiap hari lewat di depan Papan Pengumuman di gedung bagian depan Sekolah, tapi karena saking sibuknya aku kali (sok sibuk juga- mengajar 31 jam di salah satu SMK N di kawasan Simpang-5 Smg + ngobyek side job :) maklum masih GTT) aku jadi " nggak plego" (nggak ngeliat) kalo ada pengumuman Lomba Web Blog . Tapi aku coba untuk memberanikan diri mengikuti lomba ini.
Di tengah maraknya operasi / Sweeping hak cipta (HAKI: Hak Atas Kekayaan Intelektual) , maka sudah saatnyalah KITA tidak hanya "bisanya" mengandalkan salah satu Produk Operating System yang "hanya memudahkan" dalam penggunaan namun kita tidak mampu/niat membeli Originalitas produk tersebut karena masalah anggaran biaya. Kok jadi serius nich.....ya emang serius kalo masalah ini.
Kini kita juga patut berlega hati setelah pemerintah juga mencanangkan Indonesia Go to Open Source (http://www.igos.web.id/) yang berarti pemerintah mendukung Open Source sebagai salah satu upaya "Mencerdaskan Anak Bangsa"

Bravo Open Source Indonesia
Web Blog Owner

Baca Selanjutnya...
Langganan: Postingan (Atom)

Sign by Danasoft - Get Your Free Sign

Sign by Danasoft - Get Your Free Sign