Learning by Selling / Trading

contact:mh.yunianto@gmail.com
Rahasia Top 10 Besar Google



Segenap Keluarga Besar Program Keahlian :
Teknik Komputer dan Jaringan

SMK N 7 (STM Pembangunan) Semarang
MENYAMPAIKAN :

Selamat Hari Raya Idul Fitri 14 28 H

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Tim Akademisi - TKJ

Baca Selanjutnya...

Para Pencari Tuhan (PPT) adalah sebuah senetron yang ditayangkan di SCTV saat sahur mulai jam 3:00 dan berdurasi 1.5 jam. Sinetron ini di gawangi oleh Dedi Mizwar, Zaskia A Mecca, Akri Patrio, Annisa Suci, dan tiga komedian pendatang baru dari grup Bajaj: Aden, Melky dan Isa. Acara berbentuk senamakuis jadi diselingi dengan acara kuis-nya.

Tidak seperti shinetron-shitnetron yang lain, yang ini bener-bener sinetron, sinetron religi dengan dibumbui komedi, meski sebuah sinetron religi tapi jangan dibayangkan penuh dengan acara di kuburan atau tangisan atau teriak-teriak gak jelas. Dan juga tidak menebar orang-orang yang maha kaya, turun-naik kendaraan mewah tinggal di rumah-rumah besar.

Dedi Mizwar pintar menyajikan pesan-pesan agama dengan diiring komedi yang ringan dan fresh, jadi cocok sekali menemani makan sahur, lihat saja judulnya yang nyeleneh Para Pencari Tuhan. PPT seperti iklan CRV “Stand Up Among The Crowd“. Jadi Anda yang anti nonton sinetron, coba sedikit membuka pintu hati Anda untuk sejenak nonton sinetron ini.

Pusat cerita adalah Bang Jack yang diperani oleh Dedi Mizwar seorang pengurus mushola, dan ketiga muridnya (Chelsea, Barong dan Zuki yang diperankan oleh personel group Bajaj) yang mantan narapidana dan belajar agama. Ada juga seorang gadis bernama Aya “Zaskia A Mecca”, gadis cantik dan soleh yang dicintai oleh pemuda yang bernama Azam (Agus Kuncoro)

Soundtrack-nya dibawakan oleh group Ungu dengan judul hampir mirip Para Pencarimu. berikut kutipan lirik-nya:

akulah para pencariMu ya Allah
akulah yang merindukanMu ya Rabbi
tunjukanku jalan yang lurus
tuk tetapkan langkahku
akulah para pencariMu ya Allah
akulah yang merindukanMu ya Rabbi
hanya di tanganMu ya Allah
tempat kupasrahkan hidupku

Baca Selanjutnya...

SAMBA
Samba diciptakan untuk proses sharing file antara linux dan windows, sebenarnya jika ingin belajar bagaimana agar mesin Windows dan Linux dapat berbagi resource (sharing), berarti tutorial ini cukup dibaca sampai disini saja karena ambisi saya menulis tutorial ini agar mereka yang mau membangun server menjadi tahu konfigurasi dasar yang dibutuhkan sebuah server (maaf jika ada yang tersinggung), namun dengan jujur saya kurang simpatik dengan orang-orang yang baru mencoba, tapi gagal, lalu malah berhenti dan mengeluh sambil berkata : "linux susah, gampangan windows, setting di windows aja aakh...."
Baiklah, curhatannya diselesaikan sampai disini dulu, mari kita lanjutkan....
Ada beberapa pertanyaan yang mencakup settingan Samba dan keperluan penggunaan Samba:
1. Apa itu PDC? Mengapa perlu menggunakan PDC?
2. Apa keuntungan menggunakan server Samba?
3. Komputer client menggunakan PC dengan OS apa?

Nah, pertanyaan diatas sangat penting untuk diketahui, karena akan dibutuhkan untuk implementasi ke depan.
Q: Apa itu PDC ? Mengapa perlu menggunakan PDC?
A: PDC itu Primary Domain Controller, jelas dari kata-katanya yang berarti sesuatu yang mengatur domain dan menjadi pengatur domain utama karena itulah sangat dibutuhkan sesuatu yang mengatur beberapa jaringan dengan banyak domain, jadi demi keamanan jugalah PDC sangat diperlukan agar anggota-anggota / client-client dari domain lain ga bisa saling akses, gawat khan kalo domain web.daunpintu.net bisa mengakses secara penuh domain keuangan.daunpintu.net???

Q: Apa keuntungan menggunakan server Samba?
A: Jelas sangat menguntungkan, kenapa ?! Karena selain gratis (berlisensi Gnu Public License), riset membuktikan bahwa kecepatan server Samba ternyata lebih cepat 2 kali lipat dari Windows Server 2003. Pasti Anda tidak percaya, bukan?! Tenang, saya sudah siapkan buktinya, silakan lihat http://www.vnunet.com/news/1144289

Q: Komputer client menggunakan PC dengan OS apa?
A: Pertanyaan ini juga penting, karena ada perbedaan konfigurasi antara Windows 9x dan Windows NT/200x/XP, maka dari itu, pastikan dulu client Anda akan menggunakan OS Windows apa, nanti akan kita lalui bersama penderitaan berikutnya dalam men-setting Samba sebagai PDC.

Baiklah, kita mulai saja penderitaan berikutnya, dari tadi soalnya basa-basi melulu☺
Konfigurasi file SAMBA terletak di /etc/samba/smb.conf

File SMB.CONF
File ini berisi konfigurasi utama dari server samba,karena terlalu lama kalo gw tampilkan isi default dari smb.conf ini, ada baiknya kita backup dulu file smb.conf yang asli menjadi smb.conf.bak, agar jika suatu saat ada kesalahan atau Samba tidak berjalan semestinya, maka dapat langsung di recover ☺

[root@server home]# cd /etc/samba/
[root@server samba]# cp smb.conf smb.conf.bak
[root@server samba]#

Setelah di backup, silakan menyalin isi dari konfigurasi smb.conf yang sudah terkonfigurasi dengan PDC dibawah ini, jika ingin tahu prosesnya, kenapa bisa jadi seperti itu, Anda bisa membandingkannya dengan file smb.conf yang asli ☺

[root@server samba]# vi smb.conf
[global]
netbios name = LABOR
server string = Samba %v on %L
workgroup = daunpintu.net
os level = 65
prefered master = yes
domain master = yes
local master = yes
domain logons = yes
socket options = TCP_NODELAY IPTOS_LOWDELAY SO_SNDBUF=8192 SO_RCVBUF=8129
time server = yes
hide dot files = yes
security = user
guest ok = no
invalid users = bin daemon sys man postfix mail ftp
admin users = root
encrypt passwords = yes
log level = 2
log file = /var/log/samba/log.%L
debug timestamp = yes
syslog = 1
# gunakan logon path untuk Windows NT/200x/XP
logon path = \\%L\profiles\%u
# gunakan logon home untuk Windows 9x
logon home = \\%L\profiles\%u
;logon script = logon.bat
[homes]
comment = Home Directories
browseable = no
writeable = yes
[netlogon]
path = /home/samba/netlogon
public = no
writeable = no
browseable = no
[profiles]
path = /home/samba/profiles
writeable = yes
create mask = 0700
directory mask = 0700
browseable = no

kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq (titik dua + w + q) tekan [enter]

[root@server samba]#
Berikut penjelasannya:
netbios name = LABOR
workgroup = daunpintu.net
netbios name artinya nama komputer yang dipake sebagai PDC dan nama domain disebutkan pada parameter workgroup
os level = 65
prefered master = yes
domain master = yes
local master = yes
domain logons = yes
Parameter os level harus diisi dengan angka yang >32, angka 65 udah cukup, baris parameter domain master = yes menunjukkan samba berlaku sebagai PDC.
hide dot files = yes
Berarti semua file berawalan "." akan disembunyikan.
security = user
Untuk membangun sebuah PDC, parameter security harus bernilai "user".
Bila diperhatikan, ada bagian yang parameter depannya diberi tanda ";"
;logon script = logon.bat

File ini digunakan untuk menambah aksi-aksi tertentu, dan dapat disimpan dalam bentuk batch file, kalo mau mempelajari lebih dalam tentang script itu, bisa dicari via Google dengan query "samba script"
Bagian [global] adalah konfigurasi utama yang akan mengeksekusi parameter-parameter didalamnya, sedangkan bagian [profiles] merupakan bagian yang menunjukkan roaming profile, maksudnya server akan menyimpan profile-profile client yang login ke domain, dan meletakkannya di direktori /home/samba/profiles/[nama client] misal suatu client telah didaftarkan oleh Samba sebagai client untuk login ke domain daunpintu.net dengan nama user paijo, maka setiap paijo login ke domain daunpintu.net, profilenya akan disimpan di /home/samba/profiles/paijo. Setiap user paijo logout dari domain, server samba akan menyimpannya untuk di load kembali ketika user paijo sewaktu-waktu
hendak login ke domain lagi (bingung ya? sama...huehehehe)

Berdasarkan isi file smb.conf, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menjalankan samba:
1. Buat direktori netlogon di /home/samba/netlogon
[root@server samba]# cd /home
[root@server home]# mkdir samba
[root@server home]# ls
samba lab
[root@server home]# mkdir samba/netlogon
[root@server home]# mkdir samba/profiles
[root@server home]# ls samba/
netlogon profiles

2. Buat direktori profiles untuk tiap user dan memberikan kepemilikan direktori ke user yang
bersangkutan (jangan lupa, user di sistem linux juga merupakan user Samba, jadi kalo Anda
ingin user di Windows sama dengan di Linux, tambahkan user di Linux lalu convert ke user
Samba, nanti kita akan mempelajarinya, jadi tenanglah...☺
[root@server home]# cd /home/samba/profiles
[root@server profiles]# mkdir tom
Kalo sudah semua, restart si Samba ini dengan perintah:
[root@server profiles]# service smb restart
Shutting down NMB services: [ OK ]
Shutting down SMB services: [ OK ]
Starting NMB services: [ OK ]
Starting SMB services [ OK ]
[root@server profiles]#

Selanjutnya, kita akan menambahkan user yang akan digunakan komputer Windows (9x/ME, NT/200x, XP), perhatikan tahapan-tahapannya:
1. Buat username Linux dengan perintah useradd
[root@server profiles]# useradd tom
[root@server profiles]# ls tom
[root@server profiles]# chown tom tom/

Pembuatan user baru ini tak perlu menggunakan password agar username tersebut tidak dapat
digunakan untuk telnet atau ssh ke server.Penggantian kepemilikandir milik tom, yang hanya
dapat diakses oleh user tom.
2. Selanjutnya buat agar user name tersebut tersedia pada Samba server menggunakan perintah smbadduser seperti dibawah ini:
[root@server profiles]# smbadduser
----------------------------------------------------------
Written: Mike Zakharoff email: michael.j.zakharoff@boeing.com
1) Updates /etc/samba/smbpasswd
Copyright @ Postnix 2005 Postnix
2) Updates /etc/samba/smbusers
3) Executes smbpasswd for each new user
smbadduser unixid:ntid unixid:ntid ...
Example: smbadduser zak:zakharoffm johns:smithj
----------------------------------------------------------
[root@server profiles]# smbadduser tom:tom
Adding: tom to /etc/samba/smbpasswd
Added user tom.
----------------------------------------------------------
ENTER password for tom
New SMB password:
Retype new SMB password:
Password changed for user tom.
Password changed for user tom.
[root@server profiles]#

Gunakan perintah smbpasswd untuk mengganti password user samba, dan password di sistem
Linux dengan di Server Samba dapat berbeda.
Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi workstation pada Windows 9x/ME, perhatikan lagi yah:
✔ Setting Client Windows 9x/ME Setting Client Windows 9x/ME
Klik kanan pada icon Network Neighborhood (terletak di desktop) > Properties > Pilih Client for
Microsoft Networks (ada di drop-down Primary Network Logon) > Pilih Client for Microsoft
Networks (yang ada di komponen network > Properties > Cek list “Log on to Windows NT Domain”
> Isi juga domainnya, dalam contoh ini: daunpintu.net > klik OK lalu restartlah komputer Anda.
Nanti setelah booting, kita akan disuruh memasukkan nama user, password, tapi dengan nama domain yang telah kita masukkan di settingan network. Tandanya, server Samba berhasil melakukan tugasnya sebagai PDC. Masukkan user tom, berikut dengan passwordnya untuk masuk ke domain daunpintu.net.
Selesai, tugas Samba sebagai PDC pada client Windows 9x berhasil dilaksanakan dengan baik. Lalu bagaimana setting client pada OS Windows 200x/NT/XP?
✔ Setting Client Windows 200x/NT/XP Setting Client Windows 200x/NT/XP

Untuk melakukan setting di Windows 200x/NT/XP, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting.
Selain menggunakan user account, Windows 200x/NT/XP juga menggunakan machine account atau trust account dalam melakukan proses login ke PDC. Hal ini digunakan sebagai autentikasi agar tidak terjadi kerancuan apabila ada 2 komputer yang memiliki nama NetBIOS yang sama mencoba login ke server. Oiya, ada satu hal yang perlu disampaikan bahwa pengguna OS keluarga Windows XP Home Edition (sangat disayangkan) tidak dapat bergabung dengan domain, karena keterbatasan kemampuan.
Kalau masih memaksakan kemampuan Windows XP Home Edition yang terbatas, tentunya dengan segala resiko, silakan download tweakingnya di http://www.x-setup.net/downloads/home.asp

Hal yang perlu dilakukan adalah dengan menambahkan sebuah group pada sistem Linux yang
menjalankan Samba, membuat user yang mewakili tiap machine account workstation dan memasukkan user-user tersebut pada group yang dibuat.
Langkah-langkah pembuatannya adalah seperti ini:
[root@server tom]# groupadd machine
[root@server tom]# useradd -g machine -d /dev/null -s /bin/false winxp$
[root@server tom]# passwd -l winxp$
Locking password for user winxp$.
passwd: Success

[root@server tom]# smbpasswd -a -m winxp
Added user winxp$.
[root@server tom]#
Bila diperhatikan, nama user yang mewakili machine account berakhir dengan tanda dollar($) dan khusus pada perintah smbpasswd nama user tidak diakhiri dengan dollar($). Supaya proses diatas tidak perlu diulangi lagi setiap komputer client mau login ke server Samba, maka ada script tambahan yang harus ditambahkan di file smb.conf.

Tambahkan script berikut di bagian [global] pada file smb.conf :
add machine script = /usr/bin/useradd -d /dev/null -g samba-clients -s /bin/false -M %u
Script diatas harus ditulis dalam satu baris yah...
User root juga harus dimasukkan sebagai user Samba, caranya dengan perintah berikut:
[root@server tom]# smbpasswd -a root
New SMB password:
Retype new SMB password:
Password changed for user root
[root@server tom]#

Password root di sistem Linux dengan password root di sistem Samba boleh beda, demi keamanan sebaiknya dibedakan, namun kalo Anda termasuk orang yang pelupa, lebih baik disamakan saja ☺
Sekali lagi, OS dengan sistem Windows XP Home Edition tidak bisa gabung domain jadi kalau ada client yang terinstall Windows XP Home Edition, mending langsung uninstall Windowsnya, ganti dengan Windows 2000 (selain cepat, ringan, setting network juga mudah). Hal yang harus dilakukan agar Windows XP Professional bisa gabung ke domain, perlu ditambahkan registry baru, perhatikan:

Buka regedit (Start > Run > ketik regedit) > HKEY_LOCAL_MACHINE > SYSTEM >
CurrentControlSet > Services > Netlogon > Parameters > di window sebelah kanan, klik kanan > New > DWORD Value > beri nama requiresignorseal dengan value bernilai 0.

Kalo sudah ada registry dengan nama requiresignorseal, tinggal ganti valuenya dari 1 menjadi 0.
Selanjutnya tutup regedit, kemudian restart komputernya.
Setelah itu, langkah-langkah berikutnya adalah:
Klik icon My Computer (biasanya ada di Desktop) > Properties > Pilih tab Computer Name > Pilih Change... > muncul window baru, isi domain dengan nama domain (dalam hal ini domainnya adalah daunpintu.net) > Keluar window baru yang akan menanyakan username dan password user yang bertanggung jawab terhadap domain daunpintu.net, isikan dengan user root dan passwordnya > nama komputer kita disini adalah winxp (sesuai dengan machine account yang ditambahkan pada group machine pada mesin Linux) > klik OK > Restart lagi komputernya.

Selanjutnya pada saat komputer berhasil booting, maka akan keluar window yang akan menanyakan username dan password, namun hei..hei..ada opsi baru dibawahnya, yaitu pilihan Log On to. Dengan munculnya opsi baru tersebut, maka komputer client telah berhasil login ke domain daunpintu.net, silakan masukkan username tom dan passwordnya, seperti yang telah kita tambahkan dengan menggunakan perintah smbadduser pada mesin Linux.

Oke, akhirnya selesai juga deh artikel ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih banyak pada:
– God with all HIS Talent and HIS big authority to all kind of life.
– Linus Torvalds (linux creator)
– Google.com , linux.or.id
– RedHat 9 Operating System and all the team of RedHat.
– VMware Workstations 5.50 (great software).
– Buku-buku penunjang (ada diatas, prakata).
– Semua kerabat yang, maaf, kalo ga kesebut..
Thx all, saya juga masih mengerjakan artikel-artikel yang lainnya, jadi tunggu aja...

Baca Selanjutnya...

Installasi VMware Server di Linux

  1. How To Install VMware Server On Debian Sarge
  2. How To Install VMware Server On Debian 4.0 (Etch)
  3. How To Install VMware Server On A Fedora Core 6 Desktop
  4. How To Install VMware Server On A Fedora 7 Desktop
  5. How To Install VMware Server On A CentOS 5.0 Desktop
  6. How To Install VMware Server On Ubuntu 6.06 LTS (Dapper Drake)
  7. How To Install VMware Server On Ubuntu 7.04 (Feisty Fawn)
  8. How To Install VMware Server On A Mandriva Free 2007 Desktop

Referensi : www.howtoforge.com

Baca Selanjutnya...

Walaupun sudah berada di dunia Linux, mungkin Anda masih membutuhkan aplikasi Windows untuk mengetik, bermain game, atau seabrek alasan lainnya. Dunia Linux dan Windows memang berbeda, tetapi Wine bisa menyatukannya!

Maksud pernyataan di atas bukan berarti perlu diciptakan suatu sistem operasi ‘gado-gado’ Windows dan Linux, tapi cukup sebuah program yang membuat aplikasi Windows merasa seakan-akan berjalan di sistem Windows, meskipun sebenarnya berjalan di sistem Linux. Program ini dinamakan emulator dan emulator yang CHIP bahas kali ini adalah Wine.

Image

Wine biasanya digunakan oleh pengguna Windows saat berada di Linux karena belum terbiasa dengan aplikasi-aplikasi native Linux. Dengan Wine, aplikasi Windows tersebut dapat langsung dijalankan tanpa perlu berpindah ke sistem operasi Windows.
Mungkin akan timbul pertanyaan: “Bukankah Windows dan Linux merupakan sistem operasi yang secara teknis berbeda? Dapatkah Wine mengemulasi Windows dengan sempurna sehingga aplikasi Windows dapat berjalan seperti kondisi aslinya?”. Jawabannya tidak. Secara umum, ada hal-hal yang bisa diemulasikan oleh Wine, ada pula yang tidak. Suatu program Windows yang semua fungsinya berjalan sempurna di Windows bisa saja tidak berfungsi dengan sempurna saat diemulasi Wine. Bahkan ada pula program Windows yang menolak bekerja sama sekali saat diemulasikan oleh Wine. Semua risiko ini harus Anda sadari sebelum menjalankan aplikasi Windows Anda dengan Wine.

Mungkin Anda akan bertanya pula: “Apa bedanya aplikasi Windows yang dijalankan oleh VMWare (atau program sejenis seperti Qemu) dengan aplikasi yang dijalankan Wine?". Jawabannya dapat Anda lihat pada penjelasan berikut ini.

  • Wine tidak mensimulasikan seluruh sistem PC seperti halnya VMWare sehingga eksekusi program di dalam Wine pun menjadi lebih cepat.
  • Wine tidak membutuhkan memori sebanyak VMWare. Dengan demikian, kapasitas memori yang tersedia (free memory) lebih besar daripada jika memakai VMWare. Manfaat ini akan lebih terasa bila Anda berencana menjalankan lebih dari satu aplikasi Windows di Wine.
  • Kolaborasi antaraplikasi program Windows dan Linux native (misalnya saat menjalankan fungsi copy and paste) menjadi lebih mudah karena kedua program diperlakukan sama oleh Linux. Artinya, keduanya



FEATURES LINKS



Photo Gallery
Diskusi dan berbagi ilmu mengenai fotografi
Classifieds Ads
Tempat jual beli produk-produk IT
Forum Diskusi
Mari bergabung dengan komunitas IT terbesar di Indonesia!

Baca Selanjutnya...

Mempercepat Update RegistryTekan tombol Start > Log Off > Log Off.


Mengganti Wallpaper

HKEY_CURRENT_USER/Control Panel/DesktopKlik ganda pada wallpaper dan masukkan path gambar yang diinginkan pada Value Data.

Mengganti Nama Recycle Bin
HKEY_CLASSES_ROOT/CLSID/{645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E}Klik ganda pada option (Default value) dan beri nama baru sesuai yang diinginkan pada Value Data.


Memunculkan Rename Pada Recycle Bin
HKEY_CLASSES_ROOT/CLSID/{645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E}/ShellFolderKlik ganda pada Attributes > Edit Binary Value. Pada Value Data, ganti angka tersebut menjadi 0000 50 01 00 20.



Menyembunyikan Recycle Bin HKEY_LOCAL_MACHINE/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Explorer/Desktop/NameSpaceHapus subkey {645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E}, kemudian Restart komputer untuk

melihat hasilnya.Untuk memunculkannya kembali, buat kembali kombinasi angka {645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E}.


Menambah Isi Shortcut Menu Pada Recycle Bin
HKEY_CLASSES_ROOT/CLSID/{645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E}/ShellFolderKlik ganda Attributes dan ganti angka di Value Data dengan angka berikut ini:

0000 50 01 00 20 > Rename

0000 60 01 00 20 > Delete

0000 70 01 00 20 > Rename & Delete

0000 41 01 00 20 > Copy

0000 42 01 00 20 > Cut

0000 43 01 00 20 > Copy & Cut

0000 44 01 00 20 > Paste

0000 45 01 00 20 > Copy & Paste

0000 46 01 00 20 > Cut & Paste

0000 47 01 00 20 > Cut, Copy & Paste

Menambah Isi Shortcut Menu Pada Recycle Bin Dengan Menu Pilihan HKEY_CLASSES_ROOT/CLSID/{645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E}/ShellKlik menu Edit > New > Key dan beri nama yang diinginkan (Misalnya: Go To Windows Explorer).Dibawah key yang baru tersebut, tekan lagi menu Edit > New > Key dan buat sebuah key baru bernama Command.Klik ganda option (Default), dan pada bagian Value Data, isi dengan path Windows Explorer ( C:\WINDOWS\Explorer.exe).



Mengembalikan Folder Documents Yang Hilang Di My Computer HKEY_LOCAL_MACHINE/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Explorer/DocFolderPathsPilih menu Edit > New > String Value dan beri nama sesuai dengan username yang digunakan di Windows (contohnya: Chippers)Klik ganda pada value tersebut dan masukkan path tempat dimana Documents anda berada (contohnya D:\Documents)



Menyingkirkan File Stored Dari My Computer HKEY_LOCAL_MACHINE/SOFTWARE/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Explorer/MyComputer/NameSpace/DelegateFoldersHapus subkey {59031a47-3f72-44a7-89c5-5595fe6b30ee} dengan menekan tombol Del.



Menyembunyikan My Recent Documents HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/ExplorerKlik menu Edit > New > DWORD Value dan beri nama NoRecentDocsMenu.Kemudian klik ganda pada DWORD Value tersebut, dan berikan angka 1 untuk mengaktifkannya.



Menyembunyikan Menu Find HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/ExplorerKlik menu Edit > New > DWORD Value dan beri nama NoFind.Kemudian klik ganda pada DWORD Value tersebut dan berikan angka 1 untuk mengaktifkannya. Restart komputer.



Menyembunyikan Help And Support HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/ExplorerBuatlah sebuah DWORD Value baru - Menu Edit > New > DWORD Value, dan beri nama NoSMHelp.Kemudian klik ganda pada NoSMHelp dan isi dengan angka 1 pada Value Data. Restart komputer.



Menyembunyikan Menu Run HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/ExplorerBuat sebuah DWORD Value baru dan beri nama NoRun. Klik ganda dan masukkan angka 1 sebagai Value Data.



Menyembunyikan Menu Run Dari Start Menu
(2)HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Explorer/AdvancedCari value bernama Start_ShowRun, klik ganda dan masukkan angka 0 pada bagian Value Data.



Menyembunyikan Log Off HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/ExplorerKlik menu Edit > New > Binary Value dan beri nama NoLogOff.Klik ganda pada NoLogOff dan masukkan angka 01 00 00 00 pada bagian Value Data.



Menyembunyikan Menu Turn Off Computer HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/ExplorerKlik menu Edit > New > DWORD Value dan beri nama NoClose.Klik ganda NoClose dan beri angka 1 pada Value Data.



Cleartype Pada Logon Screen
HKEY_USERS/.DEFAULT/Control Panel/DesktopKlik ganda Font SmoothingType dan masukkan angka 2 pada Value Data.



Membuat Tampilan Berbeda Pada Jendela Logon HKEY_USERS/.DEFAULT/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/ThemeManagerKlik ganda ColorName dan masukkan teks Metallic pada Value Data.



Menampilkan Administrator Di Welcome Screen HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon\SpecialAccounts\UserLis tBuat sebuah DWORD Value baru dan beri nama Administrator.Klik ganda Administrator dan masukkan angka 1 pada Value Data

Baca Selanjutnya...
Langganan: Postingan (Atom)

Sign by Danasoft - Get Your Free Sign

Sign by Danasoft - Get Your Free Sign